JAKARTA, investor.id - Grup Salim melalui Metro Pacific Tollways Indonesia Services telah menyerap sebanyak 3,48 miliar saham PT Nusantara Infrastructure Tbk () milik publik melalui skema penawaran tender ( tender offer ) sukarela yang dilaksanakan sejak 19 Maret 2024.
Saham yang diserap tersebut mencapai 84,8% dari total saham publik di Nusantara Infrastructure sebanyak 4,1 miliar saham, yang merupakan obyek dalam tender offer tersebut.
"Jumlah penawaran dari pemegang saham untuk menjual saham mereka sampai dengan tanggal 5 April 2024 adalah 4.624 penawaran yang mewakili 3.482.566.510 saham atau setara 84,8% dari saham publik perusahaan sasaran," ungkap manajemen Metro Pacific dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).
Mengingat serapan saham milik publik belum mencapai 100%, Metro Pacific memutuskan untuk memperpanjang periode tender offer sukarela saham Nusantara Infrastructure atau . "Perpanjangan periode penawaran tender sukarela akan dimulai sejak pukul 08.30 WIB tanggal 18 April 2024 hingga pukul 16.00 WIB tanggal 17 Mei 2024," sebut manajemen Metro Pacific.
Tender offer dilakukan sehubungan dengan rencana untuk melaksanakan delisting , serta mengubah status menjadi perusahaan tertutup ( go private ). Grup Salim via Metro Pacific selaku pemegang saham pengendali berencana melakukan perampingan kelompok usaha , sehingga lebih efisien dalam pelaksanaan kegiatan usaha di bidang infrastruktur. Dengan menjadi perusahaan tertutup, akan memiliki fleksibilitas dalam perencanaan pertumbuhan ke depannya.
Sebelum tender offer , Metro Pacific menguasai 74,65% saham . Diikuti, PT Indonesia Infrastructure Finance 8,19%, 14,98% dimiliki oleh publik, dan 2,18% saham treasuri.
Metro Pacific telah mendapatkan pernyataan efektif atas penawaran tender sukarela ini pada 15 Maret 2024, untuk selanjutnya melakukan tender offer pada 19 Maret-17 April 2024.
Saham yang menjadi obyek penawaran tender sukarela ini sebanyak-banyaknya 4.104.990.344 saham yang mewakili 23,18% dari total saham dengan harga tender offer sebesar Rp 250 per saham.
Sehubungan dengan penawaran tender sukarela ini dan atas rencana perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup, telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Independen berdasarkan rapat yang dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2023.
Rapat memberikan persetujuan penghapusan pencatatan saham dari Bursa Efek Indonesia ( delisting ), serta persetujuan untuk menjadi perusahaan tertutu, termasuk perubahan nama perusahaan.
Sumber : investor.id
powered by: IPOTNEWS.COM
